Jakarta, 16 Agustus 2016
BKM Merupakan Kekuatan Besar untuk Menyelesaikan Kumuh
|
Oleh:
Tim Sosialisasi
Konsultan Manajemen Pusat
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) |
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan kekuatan besar untuk
menyelesaikan kumuh. Kalimat itu dilontarkan dengan jelas dan penuh
keyakinan oleh Direktur Pengawasan Permukinan Kementerian PUPR Rina
Farida, dalam kesempatan dialog dengan tim media massa nasional di
kantornya.
Rina melanjutkan, mengapa kekuatan BKM begitu besar karena mereka
adalah orang-orang baik yang dipilih oleh masyarakat tanpa pencalonan
dan tanpa kampanye. Jadi mereka betul-betul relawan untuk membantu warga
di desa/kelurahannya. BKM juga memiliki pengalaman selama
bertahun-tahun dalam mengorganisasikan masyarakat mulai dari persiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pada Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), yang diluncurkan pada tahun 1999, dan
berubah menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan pada tahun 2007.
Pengalaman
panjang dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ini, menurut
Rina, menjadi kekuatan besar bagi BKM untuk membantu menyelesaikan kumuh
di wilayah masing-masing. Peran BKM yang awalnya fokus pada
penanggulanagan kemiskinan “direvitalisasi” menjadi fokus dalam
menangani kumuh.
Sejak tahun 2014, PNPM Mandiri Perkotaan selesai. Kementerian PUPR
melanjutkan semangat program ini dengan nama program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU). Menurut direktur yang ramah dan keibuan ini, BKM sebagai dewan
amanah memiliki peran yang strategis untuk bersama-sama pemerintah
melakukan kolaborasi dalam penanganan dan pencegahan kumuh. Agar
memiliki keahlian dalam hal berkomunikasi dan berkolaborasi tersebut,
mereka diberi pelatihan
soft skill selain pelatiahn teknis, ujarnya.
Di akhir perbincangan Rina menjelaskan bahwa sasaran KOTAKU adalah
meningkatkan kualitas kawasan permukiman, pencegahan kumuh dan
peningkatan penghidupan di 269 kabupaten/kota dengan luasan kawasan
kumuh 23.473 hektar, dimana 18 kota-nya akan berkolaborasi dengan
Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP2), yang jumlah
lokasi sasarannya sebanyak 20 kabupaten/kota. Selain itu, pada 30
kabupaten/kotanya yang menjadi prioritas keterpaduan peningkatan
kualitas kawasan kumuh, KOTAKU akan menjadi bagian kegiatan
berkolaborasi dengan program-program dan sumber dana lainnya.
Sumber pembiayaan KOTAKU ini. berasal dari pinjaman luar negeri
lembaga donor, yaitu World Bank, Islamic Development Bank, dan Asian
Infrastructure Investment Bank. Selain itu, kontribusi Pemda melalui
APBD maupun swadaya masyarakat akan menjadi satu kesatuan pembiayan
untuk mencapai target peningkatan kualitas kumuh yang diharapkan,
imbuhnya.