' rel='shortcut icon' type='image/vnd.microsoft.icon'/>

LOKAKARYA Akhir PLPBK Lanjutan Kabupaten Bantaeng

Lokarkaya Akhir dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK).

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)

Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) adalah program yang dilaksanakan secara nasional untuk menangani permasalahan permukiman kumuh.

Kabupaten Bantaeng

Website resmi Kabupaten Bantaeng

Bantaeng Tourism

Tempat wisata di Kabupaten Bantaeng.

Sosialisasi Program KOTAKU

Sosialisasi Program KOTAKU di Kelurahan Lamalaka Kabupaten Bantaeng.

Monday, October 17, 2016

PLPBK Lanjutan kelurahan Karatuang

      Salah satu kegiatan fisik dalam PLPBK-Lanjutan dikelurahan Karatuang adalah pengerjaan ipal komunal. Kegiatan fisik ini dianggap berhasil karena terdapat cukup banyak bantuan swadaya dari masyarakat yang digunakan untuk pembangunan ipal. Swadaya dari masyarakat pada pengerjaan ipal ini berupa dana, bahan-bahan bangunan maupun tenaga. Hasilnya, ipal terselesaikan dengan baik dan tampak lebih indah dari yang telah direncanakan. Bahkan warga dan KSM yang mengerjakan menjadikan ipal tersebut sebagai taman bunga yang dilengkapi dengan gasebo. Saat ini warga sering nongkrong dan mengobrol di atas ipal tersebut.







Wednesday, October 5, 2016

Workshop Strategi Komunikasi Program Kotaku Bantaeng


Tim 32 Bantaeng bersama Pemda kabupaten Bantaeng mengadakan workshop strategi komunikasi program Kotaku. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat Sekda Bantaeng pada hari kamis 29 September 2016. Workshop dihadiri oleh Sekda Bantaeng bersama SKPD kabupaten Bantaeng, perwakilan masing BKM dan Korkot beserta askot wilayah 5 program Kotaku.





Saturday, August 27, 2016

Audience bersama tim Bappenas dan Wakil Bupati Bantaeng


  Pada Kamis 25 Agustus 2016, tim 32 Bantaeng mengikuti audience yang di fasilitasi oleh BAPPEDA/POKJA PKP. Kegiatan audience ini dihadiri oleh bapak Wakil Bupati Bantaeng bersama SKPD (PU, BAPEDALDA, DINAS KESEHATAN, DINAS SOSIAL, BNPBD & PDAM), tim BAPPENAS dan tim korkot 5 dalam rangka mengatasi persoalan kumuh. Persoalan kumuh merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, pemerintah pusat dan stakeholder. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi persoalan kumuh adalah dengan melakukan kolaborasi. Audience bersama Bappenas merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan mengupayakan program yang ada di pusat dapat berkontribusi dalam mengatasi persoalan kumuh di kabupaten bantaeng. Hal positif yang di lakukan oleh pemerintah kabupaten bantaeng dengan melibatkan tim kotaku dengan hasil baselinenya sebagai salah satu data dalam menangani persoalan kumuh yang ada di kabupaten bantaeng.
   Pada kegiatan tersebut bapak Wakil Bupati memberikan sambutan dimana dalam sambutanya bapak wakil bupati menyampaiakan permasalahan kumuh dapat di selesaikan di kabupaten bantaeng berdasarkana pada:
- Konsep
- Implementasi
- Kolaborasi
- Komitmen
- Partisiaptif
- Monitoring dan evaluasi
   Dukungan dari pemerintah pusat serta perlibatan masyarakat merupakan kunci sukses dalam mengentaskan permasalahan kumuh hingga 2019 di kabupaten Bantaeng.

      Kunjungan lapangan juga dilakukan di salah satu kawasan kumuh yang ada dikelurahan Lembang. Kunjungan lapangan dipimpin oleh BKM Bungung Caradde dan Lurah Lembang. Kunjungan lapangan dilakukan untuk mengamati secara langsung persoalan kumuh yang ada di kelurahan Lembang. 















Thursday, August 18, 2016

Transek di Kelurahan Tappanjeng

Bantaeng, 12 Agustus 2016

Kelurahan Tappanjeng adalah salahsatu wilayah di kecamatan Bantaeng yang masuk dalam prorgam Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) khususnya yang berada di bantaran sungai atau lebih sering disebut kawasan Kampong Toa (jl. Mangga) yang mempunyai 7 lorong dengan luas kawasan kumuh kurang lebih 2,21 Ha.

Dalam pelaksanaan transek Tim Faskel 32 Bantaeng Program Kotaku yang ditemani TIPP/BKM, telah mengidentifikasi sesuai dengan 7+1 indikator kumuh



BKM Mempunyai Kekuatan Besar Dalam Penanganan Kumuh


Jakarta, 16 Agustus 2016
BKM Merupakan Kekuatan Besar untuk Menyelesaikan Kumuh


Oleh:
Tim Sosialisasi
Konsultan Manajemen Pusat
Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) merupakan kekuatan besar untuk menyelesaikan kumuh. Kalimat itu dilontarkan dengan jelas dan penuh keyakinan oleh Direktur Pengawasan Permukinan Kementerian PUPR Rina Farida, dalam kesempatan dialog dengan tim media massa nasional di kantornya.
Rina melanjutkan, mengapa kekuatan BKM begitu besar karena mereka adalah orang-orang baik yang dipilih oleh masyarakat tanpa pencalonan dan tanpa kampanye. Jadi mereka betul-betul relawan untuk membantu warga di desa/kelurahannya. BKM juga memiliki pengalaman selama bertahun-tahun dalam mengorganisasikan masyarakat mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pada Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), yang diluncurkan pada tahun 1999, dan berubah menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan pada tahun 2007.
Pengalaman panjang dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ini, menurut Rina, menjadi kekuatan besar bagi BKM untuk membantu menyelesaikan kumuh di wilayah masing-masing. Peran BKM yang awalnya fokus pada penanggulanagan kemiskinan “direvitalisasi” menjadi fokus dalam menangani kumuh.
Sejak tahun 2014, PNPM Mandiri Perkotaan selesai. Kementerian PUPR melanjutkan semangat program ini dengan nama program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Menurut direktur yang ramah dan keibuan ini, BKM sebagai dewan amanah memiliki peran yang strategis untuk bersama-sama pemerintah melakukan kolaborasi dalam penanganan dan pencegahan kumuh. Agar memiliki keahlian dalam hal berkomunikasi dan berkolaborasi tersebut, mereka diberi pelatihan soft skill selain pelatiahn teknis, ujarnya.
Di akhir perbincangan Rina menjelaskan bahwa sasaran KOTAKU adalah meningkatkan kualitas kawasan permukiman, pencegahan kumuh dan peningkatan penghidupan di 269 kabupaten/kota dengan luasan kawasan kumuh 23.473 hektar, dimana 18 kota-nya akan berkolaborasi dengan Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP2), yang jumlah lokasi sasarannya sebanyak 20 kabupaten/kota. Selain itu, pada 30 kabupaten/kotanya yang menjadi prioritas keterpaduan peningkatan kualitas kawasan kumuh, KOTAKU akan menjadi bagian kegiatan berkolaborasi dengan program-program dan sumber dana lainnya.
Sumber pembiayaan KOTAKU ini. berasal dari pinjaman luar negeri lembaga donor, yaitu World Bank, Islamic Development Bank, dan Asian Infrastructure Investment Bank. Selain itu, kontribusi Pemda melalui APBD maupun swadaya masyarakat akan menjadi satu kesatuan pembiayan untuk mencapai target peningkatan kualitas kumuh yang diharapkan, imbuhnya.

Monday, August 15, 2016

Penyelarasan RPJMD kabupaten Bantaeng dengan RPJMN


Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN oleh Askot Mandiri dan SF TIM 32 Bantaeng dengan Kepala Bappeda Bantaeng dan tim perumus RPJMD Bantaeng. Prof.Syamsu Alam sebagai kepala Bappeda juga menyatakan siap menjadi agen pembangunan dalam program Kotaku di Bantaeng. 

Monday, July 18, 2016

MENGEJAR KETERTINGGALAN DENGAN HAQQUL YAKIIN

   Ada keyakinan yang kuat dimasayarakat untuk menggapai mimpi masa depan lingkungan sekarang untuk merubah kearah yang lebih baik. Meninggalkan ketertinggalan, keterpurukan, kemiskinan yang membelenggu dan kesenjangan kehidupan social, ekonomi dan lingkungan. Dari keyakinan ini setiap kesulitan yang dihadapi terasa mudah bila dilakukan secara bersama. Seperti inilah gambaran masyarakat Bonto Tangga salah satu Lokasi Penerima Manfaat Program PLPBK_PNPM Mandiri Perkotaan Kab. Bantaeng.
   Desa Bonto Tangga Tepatnya di Kecamatan Ulu Ere Kab. Bantaeng. Lokasi yang Berada di Ketinggian 800 – 1200 diatas Permukaan laut dengan keseharian masyarakatnya adalah Petani dan Ibu serta anak-anaknya juga ikut membantu di perkebunan. Selain Bekerja di kebun tidak banyak dari mereka juga memelihara ternak.
   Tahun 2004 desa bonto tangga sudah tersentuh oleh program P2KP dan mendapat pendampingan penuh sampai 2007. Karena pada saat itu desa bonto tangga sudah dianggap sebagai desa yang mandiri sesuai intervensi program P2KP yaitu dari Tidak Berdaya keberdaya menuju mandiri dan madani. Hingga sampai pada tahun 2010 desa Bonto tangga menjadi salah satu lokasi Penerima Program PLPBK karena dianggap masyarakatnya mampu membangung kesewadayaan masyarakat dengan memenuhi indicator yang sudah ditentukan oleh program PNPM mandiri Perkotaan.
   Sejak tahun 2010 masyarakat sudah melakukan tahapan/kegaiatan program PLPBK. Mulai dari Sosialisasi sampai tahap perencanaan. Ada yang beda dari pelaksanaan kegiatan perencanaan yang dilakukan masyarakat desa bonto tangnga. Masyarakatnya yang antusias melakukan kegaiatan baik ibu-ibu sampai pada anak-anak. Kadang pertemuannya dilakukan pagi hari dan tidak jarang dilakukan sampai pada malam hari. Penampilan mereka juga yang berbeda tidak banyak dari bapak dan ibu-ibu mereka yang pakai sarung sangat lekat dengan kondisi lingkungan mereka yang dingin dan berkabut. Sudah menjadi ciri khas mereka ketika pertemuan kebanyakan yang pakai sarung.
   Penulis sangat tersentuh dengan kegaiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat di desa bonto tangnga. Saat diatanya salah satuh bapak Dg. Madong mengatakan bahwa masyarakat tidak ingin lagi seperti dulu mereka ingin berubah dan melihat desanya seperti desa-desa lain yang kondisinya jauh lebih baik dari desa bonto tangga, kami masyarakat yakin bahwa program PLPBK mampu merubah kehidupan masyarakat ketika dijalankan secara bersama dan mengikuti semuah kegiatan yang dilakukan. 
   Masyarakat bonto tangnga terlihat ingin menggapai impian mereka dan meninggalkan keterpurukan, kemiskinan yang ada sekarang ini. Kita harus berbuat sekarang untuk kita, anak kita bahkan cucu kita kelak ucap kepala desa Bonto Tangnga Pak Saharuddin. Apa yang diimpikan masyarakat Bonto tangnga harus kita capai tentunya dengan kerja keras dan dukungan pihak luar tentunya pemda kabupaten bantaeng. 
   Sampai saat ini masyarakat Bonto Tangnga sudah menyelesaikan Dokumen perencanaan yang dibuat berdasarkan tahapan kegiatan yang dilakukan masyarakat dibantu oleh tenaga ahli yang mereka rekrut untuk menyusun dokumen perencanaan. Dengan visi/mimpi mereka Menjadikan Desa Bonto Tangnga sebagai desa Agrowisata yang Mandiri dan berkelanjutan.  Kelak desa bonto tangnga akan menjadi desa kunjungan wisata, mulai dari sekarang masyarakat sudah harus merubah pola pikir mereka terhadap lingkungan, kehidupan bersih, aman, indah dan sebagainya sehingan target sampai tahun 2015 bisa tercapai. Mirwani anggota TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif) mengatakan apa yang kita lakukan sekarang harus menunjang untuk mencapai mimpi kita sampai di tahun 2015 sehingga target yang dibuat masyarakt Desa Bonto Tangnga Bisa tercapai. 
   (Penulis) semoga dengan tulisan ini siapapun bisa ikut mendorong dan ikut membantu untuk mewujudkan mimpi masyarakat Desa Bonto Tangga. Masayarakat bonto tangga masih memerlukan kepedulian kita semua.
Oleh : Asriyuddin (Askot UP Kab. Bantaeng)